Senin, 09 Desember 2013

Kesepakatan Bali Lebih Buruk dari Hasil Sidang WTO di Jenewa

9 Desember 2013


RMOL. Hasil Konfrensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 World Trade Organization tidak hanya merugikan Indonesia, namun juga negara miskin dan negara berkembang lain yang tergabung dalam organisasi perdagangan itu.

Demikian disampaikan Direktur Indonesia for Global Justice Rizal Damanik dalam diskusi "Menenggelamkan Ekonomi Rakyat, Memperparah Korupsi, Menyandra Presiden 2014" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin , (9/12).

"Memang sih dalam konteks pembangunan negara miskin dan berkembang ada perlakuan khusus yang berbeda. Memang seluruh formula yang diajukan negara miskin disetujui. Tapi komitmennya tidak mengikat, hanya sukarela, berbeda dengan perjanjian yang menguntungkan negara maju," bebernya.

Jadi, disebut Riza, apa yang disepakati di Bali ini berbeda dengan hasil sidang umum WTO di Jenewa pada Oktober lalu. Kesepakatan Bali lebih buruk dari yang dihasilkan di Jenewa.

"Karena pertama, perjanjian ini memberikan kepastian terhadap negara maju untuk terus maju ekspansi ke negara berkembang dan miskin. Kedua memberi ketidakpastian dan melemahkan negara berkembang dalam meningkatkan pertaniannya dan ketiga adalah lemahnya komitmen untuk meningkatkan pembangunan di negara miskin," tutupnya. [zul]

http://www.rmol.co/read/2013/12/09/135904/Kesepakatan-Bali-Lebih-Buruk-dari-Hasil-Sidang-WTO-di-Jenewa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar