Minggu, 22 Desember 2013

Pupuk Bersubsidi Terancam Langka

Sabtu, 21 Desember 2013

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Keberadaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Kebumen terancam langka akibat dipangkasnya alokasi pupuk bersubisidi oleh pemerintah. Selain itu, tingginya kebutuhan pupuk pada musim tanam ini turut menyumbang kelangkaan tersebut.

Pupuk urea yang semula dialokasikan 26.000 ton, kini dipangkas menjadi 22.700 ton. SP-36 jatah sebelumnya sebanyak 6.300 ton dipangkas menjadi 5.325 ton. NPK sebelumnya 10.300 ton dipangkas menjadi 9.295 ton. Sebaliknya, pupuk ZA jutru mengalami penambahan kuota, jika kuota awal sebanyak 3.450 ton, ditambah 850 ton, sehingga kuota ZA menjadi 4.325 ton. Pupuk organik juga mengalami kenaikan cukup banyak, sebelumnya hanya 4.500 ton, kini kuotanya menjadi 6.455 ton.

Untuk mengantisipasi kelangkaan, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Kebumen akan menggeser pupuk dari daerah yang belum membutuhkan ke daerah yang kebutuhannya tinggi. Pergeseran dilakukan mengantisipasi kelangkaan pupuk menyusul pemangkasan alokasi pupuk bersubsidi jenis urea, SP-36, dan NPK.

“Pengurangan alokasi pupuk jelas rawan terjadi kelangkaan. Karena itu agar kebutuhan petani tetap terpenuhi, KP3 akan menggeser pupuk dari distributor yang wilayahnya belum membutuhkan pupuk ke distributor yang wilayahnya sudah membutuhkan pupuk,” terang anggota KP3 Kabupaten Kebumen, Agung Patuh, Jumat (20/12).

Sependapat dengan Agung Patuh, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir Kotib mengatakan, pergeseran atau relokasi pupuk dapat dilakukan dari tempat yang belum membutuhkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Namun, untuk melakukan itu harus dengan SK Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan.

Ir Kotib menambahkan, serapan pupuk di Kabupaten Kebumen hingga 30 November lalu mencapai 19.705 ton urea, sedangkan data berjalan hingga 13 Desember, pupuk urea bersubsidi sudah terserap 20.897,5 ton, atau telah mencapai 92 persen. Sedang SP-36 hingga 30 November telah terserap 5.091,5 ton, ZA terserap 3.277, 5 ton, NPK 8.718 ton, dan organik sudah terserap 5.897 ton.

“Beruntung awal tanam tidak bareng. Saat ini daerah barat sudah membutuhkan pupuk. Namun di daerah timur, baru mengolah lahan sehingga belum membutuhkan pupuk. Sambil menunggu alokasi pupuk tahun 2014, kebutuhan pupuk wilayah barat terlebih dahulu dipenuhi dari alokasi pupuk yang sedianya untuk wilayah timur,” ujarnya.(ori/bdg/radarbanyumas)




http://www.beritakebumen.info/2013/12/pupuk-bersubsidi-terancam-langka.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar