Kamis, 12 Desember 2013

Pupuk Phonska dan SP 36 Langka di Dairi

Kamis, 12 Desember 2013

MedanBisnis - Sidikalang. Anggota Komisi B DPRD Dairi, Togar Simorangkir, meminta kepada semua distributor pupuk bersubsidi di Dairi agar mendistribusikan pupuk dengan baik kepada kelompok tani. Sebab, menurut wakil rakyat tersebut, para petani di sejumlah kecamatan sangat kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi khususnya jenis Phonska dan SP 36, karena di kios-kios pengecer pupuk saat ini tidak ada pupuk tersebut.
"Sejumlah petani di Kecamatan Sidikalang, Sumbul, Berampu serta Siempat Nempu Hulu mengadu kepada saya bahwa mereka saat ini kesulitan mendapat pupuk bersubsidi itu. Akibat kelangkaan pupuk yang dialami petani itu, tidak tertutup kemungkinan petani kita akan mengalami gagal panen karena tanaman mereka tidak terawat dengan baik seperti pemupukan," kata Togar Simorangkir, kepada sejumlah wartawan di gedung dewan jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, Selasa (10/12).

Dijelaskan Togar, mereka ini (distributor) pupuk nampaknya kembali berulah. Sebab sebelumnya, kata dia, sudah pernah mengumpulkan pihak distributor pupuk serta para pemilik kios yang juga dihadiri sejumlah petani di Kecamatan Berampu. "Waktu itu pertemuan dilaksanakan di kantor Camat Berampu, tapi nampaknya mereka sekarang kembali berulah," ujarnya.

Togar menyebutkan, keluhan petani sudah disampaikan kepada Kabag Perokonomian di kantor bupati, mereka mengatakan akan menelusuri keluhan petani. Tetapi, katanya, hingga kini belum ada melihat upaya Pemkab Dairi untuk mengumpulkan distributor tersebut. "Sebenarnya banyak pengawasan terhadap pupuk bersubsidi itu, namun kelihatannya belum bekerja optimal, sehingga petani kita saja yang selalau menanggung kerugian," ungkapnya.

Dia berharap, kepada instansi terkait bisa segera menanggapi keluhan kelangkaan pupuk itu, sehingga tidak merugikan petani. Jika memang ditemukan indikasi pelanggaran hukum, seperti penyelewengan pupuk dilakukan pihak distributor atau kios pengecer, diharapkan Polres Dairi bisa menyelidiki temuan adannya kelangkaan pupuk tersebut.

Salah satu distibutor pupuk bersubsidi di Kota Sidikalang juga pemilik UD Manik Pratama, Jonson Manik dikonfirmasi MedanBisnis kemarin melalui sambungan telepon membenarkan jika pupuk tersebut kosong di Dairi. Manik menyebutkan, kekosongan terjadi karena kuota sudah habis. Namun pihaknya mengatakan sudah mengajukan penambahan jatah ke pemerintah, namun hingga kini belum terealisasi.

Kabag Perekonomian, melalui Kasubbag Sumber Daya Alam, Landong Napitu, dikonfirmasi MedanBisnis mengatakan, kelangkaan terjadi mungkin karena kuota sudah habis. Sebab menurut Landong, jumlah kuota pupuk untuk kabupaten itu pada tahun 2013 ini berklurang dari tahun sebelumnya.

"Misalnya untuk jenis urea dari sebelumnya (2012) sebanyak 10.000 ton, kurang menjadi 9.000 ton, Phonska juga berkurang dari 9.000 ton menjadi 7.000-an ton, tetapi SP36 dan ZA kuota tetap yaitu 3.000 ton, sementara organic juga menurun dari 3.000 ton menjadi 2.000-an ton," katannya.

Dijelaskan, pengurangan jatah pupuk bersubsidi setiap kabupaten/kota di Sumut hampir sama. Sebab ada wacana pemerintah untuk mengalihkan pupuk kimia itu ke organic sehingga dilakukan pengurangan kuota. "Tapi memang hal itu belum dilakukan sekarang," katanya.

Dia mengakui pada tahun 2011-2012 kuota pupuk bersubsidi berlebih, sehingga petani bisa bebas membeli pupuk. Kemudian malas menyusun rencana depenitif kebutuhan kelompok (RDKK). "Namun pada tahun 2013 ini, pemerintah pusat mengalokasikan pupuk berdasarkan RDKK dimaksud," sebut Landong. (rudy sitanggang)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/12/67517/pupuk_phonska_dan_sp_36_langka_di_dairi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar