Minggu, 08 Desember 2013

Pupuk bersubsidi di Pekalongan langka dan mahal

8 Desember 2013

Pupuk bersubsidi di Pekalongan langka dan mahal


Sindonews.com - Memasuki musim tanam pertama, kalangan petani Pekalongan, Jawa Tengah mulai kesulitan mendapatkan pupuk berharga murah atau bersubsidi. Hal itu diperparah dengan panen yang sering gagal akibat hama dan banjir yang sering melanda saat musim hujan tiba.

Harga eceran tertinggi atau HET pupuk jenis urea Rp1.600 per kg, namun di petani saat ini mencapai Rp1.800 per kg. Pupuk janis SP-36 HET Rp2.000 per kg, di petani bisa mencapai Rp2.300 per kg. Sedangkan untuk pupuk ZA dari HET Rp1.400 per kg, di pasaran naik Rp1.600 per kg dan pupuk NPK dari HET Rp2.300 per kg, namun pada kenyataan di petani mencapai harga Rp2.600 per kg.

Ketua Kelompok Tani Subur Makmur kelurahan  Duwet, Pekalongan selatan, Muh Syarif menyebutkan, memasuki musim tanam pertama petani  kesulitan mendapatkan pupuk.

“Pupuk yang susah didapat adalah jenis NPK dan urea, dan kalaupun ada biasanya harga pupuk menjadi lebih mahal," jelas Muh Syarif, Minggu (8/12/2013).

Disebutkannya, kedua jenis pupuk ini sangat dibutuhkan petani padi untuk bisa menyuburkan tanaman. Untuk mengganti dengan pupuk organik, belum bisa dilakukan karena harganya lebih mahal dan pasokan juga terbatas.

Selain masalah pupuk, para petani juga menghadapi kendala banyaknya hama seperti wereng, tikus, keong mas dan sudep serta hama lainnya. Hal itu diperparah dengan bahaya banjir yang sering melanda dan berakibat gagal panen.

Diharapkan pemerintah untuk segera menolong petani agar kesulitan pupuk dan harga yang selalu naik tidak menjadi masalah setiap musim tanam tiba.


(gpr)

http://ekbis.sindonews.com/read/2013/12/08/34/814576/pupuk-bersubsidi-di-pekalongan-langka-dan-mahal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar