Sabtu, 21 September 2013

Stabilitas Harga Kedelai Harus Mampu Dijaga

21 September 2013

Tekad Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengembangkan pertanian kedelai harus dibarengi dengan kemampuan finansial pemerintah dalam menyerap hasil panennya. Tanpa adanya jaminan harga bagus, nasib pertanian kedelai akan terombang-ambing oleh pasar. Apalagi, saat ini pemerintah pusat sudah menuruti permintaan importir untuk membebaskan bea masuk impor kedelai.

Pengamat Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), M Maksum, mengatakan problem utama pertanian tidak hanya di sektor budi daya tanamnya, namun juga di tingkat pemasaran. Selama ini, kedelai, jagung, mocaf, bahkan beras dan produk hortikultura bisa hancur di pasaran dalam negeri karena datangnya produk impor.

"Kini, dengan BM nol untuk kedelai, PR pertanian kedelai nasional jadi tambah. Serius di budi daya harus dibarengi dengan keseriusan dalam menjaga harga hasil panennya. Tanpa itu, hanya omong kosong saja," kata Maksum.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY, Awaludin Iqbal, mengatakan selama ini pihaknya telah menyerap kedelai dari petani beberapa ton dari Gunungkidul dengan harga beli 8.300 rupiah hingga 8.400 rupiah per kilogram yang dalam waktu dekat akan distribusikan kepada anggota Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe (Kopti) DIY.

Menurutnya, setelah naiknya harga kedelai impor akibat naiknya dollar Amerika, Bulog DIY langsung berkoordinasi dengan Kopti DIY setelah sebelumnya jalinan komunikasi terputus semenjak Bulog tidak diberi kewenangan lagi mengurusi kedelai.

"Nah, setelah pemerintah pusat kembali memberi kewenangan kembali guna mendistribusikan kedelai, maka jalinan kerja sama keduanya harus direkatkan kembali supaya hubungan baik maupun koordinasi keduanya searah," katanya.

Iqbal menyampaikan penyerapan kedelai lokal petani DIY sendiri diakuinya masih sedikit dan baru berjalan di Gunungkidul. Hal ini disebabkan DIY tidak bisa menghasilkan banyak karena ini bukan musim panen kedelai. Bulog juga telah menyesuaikan harga pembelian kedelai lokal sesuai dengan harga jual petani di pasaran, yaitu di atas Rp 8.300 per kilogram. Kopti DIY juga akan mengikuti harga pembelian tersebut nantinya.

"Kami juga sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan kelompok tani maupun Kopti karena tugas kita bukan hanya mengurusi penyerapan atau pembelian kedelai semata. Bulog ingin bekerja sama dengan petani kedelai mulai dari penanamanya atau on farm," jelasnya.

Sementara itu, terkait pemenuhan kedelai dalam jangka pendek, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kopti DIY sehingga impor kedelai dilakukan atas usulan mereka sesuai dengan kebutuhan. "Apabila kebutuhan kedelai di DIY mencapai 2.500 ton hingga 2.800 ton per bulan, maka sesuai konsumsi itulah kita akan melakukan impor," katanya.YK/E-12

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/129307

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus