Jumat, 07 Februari 2014

Dana Penggantian Puso Akan Disalurkan Lewat Dinas Pertanian Daerah

Kamis, 6 Februari 2014

Warga memanen padi yang masih bisa diselamatkan dengan latar belakang Gunung Sinabung yang masih mengeluarkan material vulkanik di desa Tiga Serangkai, Karo, Sumut, Jumat (31/1). Erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan sedikitnya 29.000 jiwa mengungsi dan ribuan hektar lahan pertanian rusak parah.
Warga memanen padi yang masih bisa diselamatkan dengan latar belakang Gunung Sinabung yang masih mengeluarkan material vulkanik di desa Tiga Serangkai, Karo, Sumut, Jumat (31/1). Erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan sedikitnya 29.000 jiwa mengungsi dan ribuan hektar lahan pertanian rusak parah. (sumber: Antara/Rony Muharrman)
Jakarta  - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tengah menyiapkan dana penggantian lahan pertanian yang gagal panen (puso) akibat bencana alam banjir di berbagai daerah sebesar Rp 200 miliar. Namun dana tersebut hingga kini belum bisa dicairkan karena akan disalurkan melalui Dinas Pertanian masing-masing daerah.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menjelaskan saat ini bencana alam banjir telah merusak sejumlah lahan pertanian, terutama di kawasan Pantai Utara (Pantua) di Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga terjadi lahan puso hingga 40 ribu hektare. Untuk itu pemerintah dipastikan akan memberikan penggantian bagi para petani supaya bisa menenam lagi guna menjaga cadangan pangan nasional.

"Ada Rp 200 miliar untuk ganti sebagai kompensasi petani supaya bisa tanam lagi. Dana ini belum disalurkan, nanti lewat Dinas Pertanian setempat," ujar Rusman dikantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/2).

Dana penggantian baru bisa dicairkan jika kerusakan lahannya mencapai 75 persen dengan besaran nilai penggantian antara Rp 1,7-2 juta/hektare. Untuk mencairkan dana penggantian itu para petani diharapkan mengklaim ke dinas pertanian terdekat dan akan ada asesor yang akan menilai kerusakan lahannya.

Apabila lahan sudah ada tanaman padinya maka pemerintah akan memberikan pergantian penuh. Sedangkan jika tanaman di lahan itu masih kecil maka akan dilakukan penggantian berupa benih dari cadangan nasional.

"Supaya petani dapat fresh money bisa beli bibit ulang dan pupuk (subsidi), supaya petani bisa tetap menanam. Dia klaim dan ada asesor yang nilai. Kalau tidak moral hazard-nya banyak, gak ada tanaman klaimnya puso gak fair juga," kata Rusman.

Menurutnya secara total ada 250 ribu hektare lahan pertanian yang terendam banjir di kawasan pantura Jateng dan Jabar. Namun tidak semua lahan tersebut ada tanamannya karena ada yang habis dipanen, ada yang baru ditanam seminggu atau dua minggu sebelumnya dan masih cocok atau bisa tumbuh.

Rusman juga mengakui penyaluran cadangan benih untuk penggantian lahan rusak masih sedikit. Namun dia mengklaim pihaknya sudah menyiapkan cadangan benih untuk semua lahan yang rusak jika ada permintaan dari daerah untuk menanam ulang.

"Kita jamin bahwa benih nasionalnya cukup dari kemampuannya. Belum tersalurkan bukan karena cadangan benihnya, tapi karena agenda tanam mereka yang belum. Sekarang saja nunggu air surut dulu. Kita sekarang membuat stand by petugas lewat dinas setempat dan menunggu adalah kesiapan mereka untuk tanam lagi," ujar Rusman.

Penulis: WYU/MUT

Sumber:Investor Daily

http://www.beritasatu.com/nusantara/164860-dana-penggantian-puso-akan-disalurkan-lewat-dinas-pertanian-daerah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar