Minggu, 13 April 2014

Kuota Pupuk Urea Berkurang, Pemkab Ajukan Tambahan

Minggu, 13 April 2014

BLORA, suaramerdeka.com - Pemkab Blora mengajukan tambahan alokasi pupuk urea ke pemerintah pusat. Pasalnya alokasi pupuk urea yang diterima tahun ini mengalami penurunan. Padahal kebutuhan petani terhadap pupuk diperkirakan masih sama seperti tahun sebelumnya. Akibat berkurangnya kuota tersebut, beberapa kali sempat terjadi kelangkaan pupuk di Blora. Terutama ketika petani memasuki masa tanam (MT) padi.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diperindagkop dan UMKM) Maskur memastikan Pemkab akan mengajukan tambahan kuota pupuk urea. "Setidaknya alokasi pupuk minimal sama seperti tahun lalu, bukan malah berkurang," ujarnya, Sabtu (12/4).

Tahun ini kuota pupuk yang ditetapkan pemerintah untuk Blora sebanyak 37 ribu ton. Padahal tahun lalu alokasinya 42 ribu ton. Karena itu setidaknya tambahan kuota pupuk yang diajukan sebanyak lima ribu ton. Dengan berkurangnya alokasi tersebut, setiap kecamatan juga berkurang jatahnya rata-rata 500 ton.

Maskur memastikan pupuk bersubsidi masih tetap ada di pasaran. Pendistribusian pupuk oleh distributor maupun pabrikan setiap hari berlangsung di Blora. Hanya saja jumlahnya berkurang karena kuotanya turun.

Berdasarkan data yang dihimpun, dari tahun ke tahun alokasi pupuk untuk Blora berkurang. Di tahun 2011 kuota pupuk sebanyak 52 ribu ton. Di tahun 2012 turun menjadi 46 ribu ton dan di  2013 berkurang lagi menjadi 42 ribu ton. Adapun pada tahun ini kuotanya sebanyak 37 ribu ton.

Dengan pengurangan kuota itu, maka jatah pupuk untuk setiap distributor juga dikurangi. "Tak hanya Blora. Pengurangan itu terjadi seluruh Indonesia," kata Maskur.

( Abdul Muiz / CN39 / SMNetwork )

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/04/13/198236

Tidak ada komentar:

Posting Komentar