Kamis, 10 April 2014

Waaa.. Urea Menghilang di Pasaran

Rabu, 9 April 2014

BOYOLALI (KRjogja.com) - Pupuk pertanian jenis urea mulai menghilang di sejumlah pengecer pupuk di Boyolali. Akibatnya petani menggunakan pupuk sedapatnya untuk memupuk komoditas pertanian mereka meski tidak cocok dengan masa tanam.

Sastro Suharjo (55) petani asal Desa Jembungan, Banyudono, Rabu (9/3/2014) mengatakan, ia terpaksa menggunakan jenis pupuk lain sebagai pengganti urea. Ia mengaku tak punya pilihan lain sebab urea sudah menghilang dari pasaran sejak sejak beberapa pekan terakhir.

"Sebagai ganti urea saya menggunakan pupuk jenis phonska atau KCL. Padahal untuk tanaman padi usia 10 sampai 20 hari cocoknya pakai urea. Sementara pupuk pengganti urea ini harusnya untuk masa tanam padi yang sudah berbulir," ujarnya.

Meski tak cocok, ia mengaku tak punya pilihan lain. Sebab meski berkali-kali mencari pupuk urea ke distributor resmi, ia tak kunjung menemukan yang dicari.

Menanggapi kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Bambang Purwadi mengatakan telah menerima surat rekomendasi dari distributor pupuk untuk pencairan kuota pupuk pada bulan Mei mendatang. Pihaknya juga akan mengevaluasi kuota distribusi pupuk dan bilamana jumlahnya masih belum memadai, ia akan mengajukan kuota tambahan pupuk bersubsidi ke Gubernur Jawa Tengah.

"Setelah ada pencairan kuota dan distribusi, nanti kami evaluasi untuk menghitung jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani kedepan," jelasnya. (*-9)

http://krjogja.com/read/211620/waaa-urea-menghilang-di-pasaran.kr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar