Selasa, 22 April 2014

Pupuk Langka Petani Padang Lawas Menjerit

Senin, 21 April 2014

Sibuhuan-andalas Masyarakat Kabupaten Padang Lawas (Palas) khususnya kalangan petani, sejak beberapa minggu terakhir  mengeluhkan tentang kelangkaan pupuk terutama pupuk bersubsidi. Sejumlah pengecer resmi pupuk bersubsidi ditemukan tidak memiliki stok dan ketersediaan pupuk bersubsidi.
Di sejumlah agen pengecer resmi, tidak didapatkan pupuk bersubsidi yang tersedia untuk dijual kepada petani, terutama pupuk jenis urea yang selain dibutuhkan petani tanaman pangan dan hortikultura juga masih diminati banyak kalangan pekebun kelapa sawit seperti di kawasan Hutarja Tinggi, kecamatan cakupan Palas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Keterangan yang dihimpun andalas, Jumat (18/4) mengatakan, kelangkaan pupuk urea di Kecamatan Hutaraja Tinggi adalah ekses dari beralihnya perusahaan distributor pupuk urea bersubsidi dari yang sudah berpengalaman menjadi distributor khusus pupuk ke perusahaan yang tidak jelas visi dan tujuan dari perusahaan yang menjadi distributor khusus Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kecamatan Aek Nabara Barumun dan Kecamatan Huristak berkedudukan di desa Aliaga, Kecamatan Hutaraja Tinggi.
Menurut sejumlah petani di Kecamatan Hutarajatinggi yang ditemui andalas mengungkapkan, ada dua kemungkinan terjadinya kelangkaan pupuk urea bersubsidi di kawasan tersebut. Pertama kemungkinan pasokan pupuk urea bersubsidi yang diperuntukkan untuk tiga Kecamatan (Hutaraja Tinggi, Aek Nabara Barumun dan Huristak) diduga diseludupkan ke daerah lain. Sedangkan kemungkinan kedua adalah tidak adanya kemampuan CV Maju Jaya Aliaga menjadi distributor yang benar-benar bertujuan mulia mendistribusikan pupuk secara baik dan benar untuk rakyat petani.
“Sepertinya Perusahaan CV Maju Jaya Aliaga hanya bernafsu besar tetapi tidak memiliki tenaga alias “Nafsu Besar Tenaga Nol” dalam memenuhi kebutuhan pupuk urea bersubsidi di tiga kecamatan tersebut,” kata mereka para petani pekebun kelapa sawit dan petani komoditi pertanian di Kecamatan Hutaraja Tinggi.
Dikatakan, tingginya kebutuhan pupuk urea bersubsidi di Kecamatan Hutaraja Tinggi adalah  akibat dari masyarakat di kecamatan ini dominan sebagai pekebun kelapa sawit. Perkiraan kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk Kecamatan Hutaraja Tinggi bisa mencapai 80 ton lebih setiap bulannya. Yang terpenuhi selama ini paling syukur 35 ton setiap bulannya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Aliaga, Kecamatan Hutaraja Tinggi, Adam Malik Siregar yang dikonfirmasi andalas via telephon selular, Jum’at (18/4) membenarkan, terjadinya kelangkaan pupuk di wilayah Kecamatan Hutarajatinggi. Pasalnya, jatah pupuk untuk petani perkebunan pertahun hanya 190 ton dibagi untuk 31 desa. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan sangat minim dan sedikit.
“Tidak semua petani mendapatkan pupuk bersubsidi, karena terbatasnya jatah pertahun. Sehingga sulit  terbagi. Untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi, kita telah mengajukan rencana kebutuhan pupuk bagi kalangan petani (RBKK) kepihak PT Pertani untuk penambahan jatah pupuk di Kecamatan Hutarajatinggi, tetapi sampai sasat ini belum ada jawaban,” pungkasnya. (ISN)

http://harianandalas.com/kanal-ekonomi/pupuk-langka-petani-padang-lawas-menjerit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar