Selasa, 22 April 2014

Pupuk Langka, Petani Gunakan Pupuk Seadanya

Senin, 21 April 2014

BOYOLALI - Dikarenakan pupuk langka di pasaran. Para petani terpaksa memupuk tanaman padinya dengan pupuk seadanya. Pupuk yang langka persediaannya di sejumlah pengecer pupuk di Boyolali yaitu jenis ZA dan urea.

Salah seorang petani Jembungan Banyudono, Sastro Suharjo, 55 tahun mengemukakan sebenarnya tanaman padi berumur 10 hingga 20 hari dipupuk dengan menggunakan pupuk urea, namun karena urea tidal tersedia, ia terpaksa memupuk dengan jenis pupuk Phosnka atau KCL.

Meski sebenarnya lanjut Sastro, pemberian pupuk phosnka pada umur pada 10 hingga 20 hari kurang tepat karena dengan seusia tanaman padi seumur 16 hari merupakan masa pertumbuhan dan bukan masa pembuahan dan paling tepat dipupuk urea.

“Ya, gimana lagi pupuk urea dan ZA tidak tersedia di toko maupun kios pertanian, kami telah berusaha berkeliling mencari urea dan ZA dimana – mana tidak ada dan yang ada hanya Phonksa, daripada tidak dipupuk sama sekali ya kami pupuk phonska daripada tidak dipupuk ,“ tegas Sastro.

Sebenarnya pupuk Phonska itu sangat tepat untuk padi berumur 40 hingga 50 hari saat tanaman padi akan berbuah/berbulir. Hal senada disampaikan petani Desa Ngaru – Aru, Marno Raharjo ( 50). Menurut Marno, pihaknya merasa kesulitan mencari pupuk urea dan ZA untuk memupuk tanaman jagungnya. Sehingga berusaha mencari jenis pupuk tersebut ke sejumlah pengecer pupuk resmi di wilayah Banyudono, namun hasilnya nihil alias tidak menemukan pupuk pupuk urea dan ZA satu sakpun.

Sementara terkait sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi pada Masa Tanam-2 (MT-2) pada bulan April ini, Pemkab Boyolali melalui Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) meminta distributor pupuk di Boyolali mencairkan jatah quota pupuk pada bulan berikutnya yakni kuota bulan Mei 2014 mendatang.

Kepala Distanbunhut Kabupaten Boyolali Bambang Purwadi, beberapa waktu yang lalu di kantornya menegaskan distributor pupuk di Boyolali telah mengajukan surat rekomendasi ke Distanbunhut untuk pencairan kuota pupuk bulan Mei 2014 mendatang.

“Kami telah menerima surat permohohonan rekomendasi dari distributor untuk pencairan pupuk bulan Mei 2014 dan kami menyetujuinya dengan pengajuan pencairan pupuk pada bulan Mei itu bisa mencukupi kebutuhan petani di Boyolali saat ini,“ tegas Bambang. Selanjutnya untuk quota pupuk pada bulan Mei bisa ditambah pengajuan pupuk pada bulan Juni mendatang dan seterusnya.

“Bulan Juni dan Juli 2014 nanti kuota distribusi akan kami evaluasi dan membuat RDKK dan jika memang pada semester dua pupuk kurang nantinya kami akan mengajukan tambahan kuota pupuk bersubsidi ke Gubernur Jawa Tengah,“ katanya. Dengan langkah pencairan kuota pupuk pada bulan berikutnya ini diharapkan kelangkaan pupuk di Boyolali tidak terjadi kelangkaan sekaligus kebutuhan pupuk petani terpenuhi secara optimal. (Humas Boyolali).

http://www.jatengprov.go.id/id/newsroom/pupuk-langka-petani-gunakan-pupuk-seadanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar