Kamis, 24 April 2014

Pupuk Subsidi Langka, Petani di Lamongan Menjerit

Kamis, 24 April 2014

Lamongan – Kelangkaan pupuk jenis urea dan ZA yang belakangan terjadi di Kabupaten Lamongan membuat sejumlah petani menjerit. Pasalnya, sejak mulai musim tanam padi ke-dua tahun ini keberadaan pupuk yang dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan padi yang usia tanamnya 2 hingga 3 minggu raib entah ke mana.
Sebut saja salah satunya yang terjadi di Kecamatan Sukodadi, Lamongan, hingga padi para petani berumur 12 hari warga masih kesulitan mencari pupuk. Hal itu, tak urung membuat para petani ketar-ketir dikarenakan takut tanaman padi mereka tak bisa tumbuh normal.
“Sejak awal tanam hingga hari ini kami masih belum menerima jatah pupuk subsidi baik Urea, SP maupun ZA dari pemerintah. Hal ini tentu saja membuat khawatir para petani,” ujar Sujam, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Plumpang, Sukodadi kepada deliknews.com, Rabu (23/04).
Parahnya, kalaupun ada pupuk subsidi yang dibutuhkan para petani, harganya sangat jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah dipatok pemerintah. Parahnya lagi, tak jarang para petani harus menitipkan uang terlebih dahulu ke para penjual pupuk untuk bisa memperoleh pupuk yang diinginkan.
“Rusak mas kalau begini caranya, masa pupuk urea yang mestinya harga HET hanya Rp95 ribu sekarang naik menjadi Rp145 ribu. Pupuk ZA juga demikian, harganya naik menjadi Rp130 ribu, ini khan namanya menyengsarakan petani,” katanya, geram.
Disamping itu, kata dia, banyak ketidak adilan yang terjadi terkait plot distribusi pupuk subsidi antara satu kecamatan dengan kecamatan lain. Ia mencontohkan adanya perbedaan yang tajam antara Kecamatan Sukodadi yang jatahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kecamatan lain yang notabene jumlah RDKK penerima pupuk subsidinya hampir sama.
Lebih lanjut, Sujam, mengaku mengendus adanya permainan curang pada tingkat distributor dan kios resmi pupuk sehingga keberadaan pupuk subsidi untuk kebutuhan petani beralih fungsi menjadi pupuk non subsidi. “Saya menduga ini pasti ada bandar besar yang menyelwengkan pupuk subsidi ini untuk kepentingan para pengusaha yang culas itu,” imbuhnya.
Sebagai ketua Gapoktan yang menjadi tumpuan para petani dalam hal pembagian pupuk subsidi di tingkat desa, ia menghimbau kepada pihak-pihak terkait agar segera menuntaskan urusan kelangkaan pupuk yang terjadi merata diseluruh Lamongan tersebut. Ia juga mengaskan, bahwa plot jatah pupuk subsidi tiap-tiap kecamatan agar segera ditinjau ulang lantaran ada ketidak adilan di dalamnya.
“Jika terus-terusan pupuk langka seperti ini, saya bertekad akan membuat pengaduan resmi soal ini kepada pihak terkait. Bahkan kalau perlu saya akan melakukan hearing dengan DPRD Lamongan atas hilangnya pupuk subsidi yan terjadi di sini,” pungkas pria yang juga aktivis salah satu parpol tersebut.

http://www.deliknews.com/2014/04/24/pupuk-subsidi-langka-petani-di-lamongan-menjerit/#.U1kTreOSzME

1 komentar:

  1. Bagi temen temen petani yang berminat tanam padi Sertani 8, sms ke 085648645621

    BalasHapus