Selasa, 26 Mei 2015

Pupuk Palsu Ancam Kedaulatan Pangan

Senin, 25 Mei 2015

BANDUNG, (PRFM)- Penemuan pupuk palsu merk terkenal di Kabupaten Cianjur oleh Polda Jabar berdampak besar terhadap hasil produksi pertanian, khususnya di bidang pangan yang mengancam kedaulatan pangan negara.

"Dalam pembuatan pupuk palsu, kandungan pupuk tidak sesuai dengan standarnya sehingga produksi padi kita terganggu dan pengadaan dalam negeri tidak tercapai, otomatis program pemerintah untuk swasembada padi, jagung, dan kedelai 2017 tidak tercapai. Hal ini juga mengganggu stabilitas pangan yang ujungnya akan berdampak pada ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan kita," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat, Entang Sastra Atmadja.

Entang menyatakan, selama ini masih banyak petani yang menggunakan pupuk kimia daripada pupuk organik di Jawa Barat. Hal itu disebabkan pupuk organik yang selama ini dikampanyekan berbagai pihak belum begitu memasyarakat juga belum ada semacam jaminan bahwa pupuk organik bisa meningkatkan produksi pangan seperti pupuk kimia.

"Menurut saya, penggunaan pupuk kimia ini harus mulai dikurangi dan mengampanyekan penggunaan pupuk organik dan jadikan pemanfaatan pupuk organik ini sebagai gerakan di tingkat nasional hingga daerah, sehingga semuanya punya kepedulian tanpa memarjinalkan para produsen pupuk kimia," tambah Entang.

Sebetulnya ada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang seharusnya mengawasi produksi dan peredaran pupuk. Namun, realitanya komisi ini belum bergerak secara maksimal karena masih banyak kendala, terutama yang terkait politik pengadaan anggaran. Entang juga menyatakan saat ini pemerintah sedang melakukan penataan ulang lagi terhadap kebijakan subsidi pupuk yang besarannya lebih besar dari APBD Jawa Barat. Namun, peningkatan subsidi ini belum diimbangi dengan peningkatan produksi dan kesejahteraan petaninya.

"Semestinya, para pemimpin daerah yang juga merangkap sebagai ketua dewan ketahanan pangan sudah saatnya melakukan kampanye besar-besaran terkait pemanfaatan pupuk organik dengan ditunjang anggaran yang sesuai," pungkasnya.

Penulis: Seyla Musi Indah
Editor : Waritsa

http://www.prfmnews.com/?cmd=info&tmplt=2&vr=7906&pos=artikel&scat=4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar