Selasa, 05 Mei 2015

Wapres Bentuk Tim Pemantau Harga Beras

Senin, 04 Mei 2015

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla membentuk Tim Bersama untuk memantau harga beras di tingkat petani dan pasar. Tim tersebut beranggotakan Bulog dan Kementerian Pertanian.

April-Mei diproyeksi menjadi masa panen raya padi di Indonesia pada tahun ini. Seiring panen raya, harga beras diperkirakan merangkak turun. Namun, harga beras di tingkat konsumen disinyalir masih tinggi.

"Ini barusan Menteri Pertanian telpon saya malah dia mengklaim begitu banyak harga turun. Jadi saya bikin tim bersama antara Bulog dan Kementerian Pertanian supaya mana yang benar nanti, Bulog kah atau pertanian kah? Saya terima laporannya besok," ujar JK di kantornya, Senin (4/5).

JK mengakui serapan gabah kering panen oleh Bulog belum optimal, padahal BUMN itu sudah mengiklankan dimana-mana terkait pembelian GKP dari petani dengan HPP yang ditentukan pemerintah.

"Bulog kan sudah mengiklankan dimana-mana tapi memang masih kurang. Memang di banyak tempat memang ada harga naik, mungkin saja di tingkat petani langsung harganya masih di bawah. Tepi juga itu karna kadar airnya rendah, jadi tidak memenuhi syarat," tuturnya.

Hasil survei Badan Pusat Statistik sepanjang April 2015 mengungkapkan adanya penurunan tajam harga gabah dan beras di tingkat produsen.

Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 8,7% dan beras turun 7,5% di penggilingan. Namun, penurunan GKP tidak diikuti oleh penurunan harga beras di tingkat grosir yang tercatat hanya turun masing-masing 3,1% dan 4,8%.

Kepala BPS Suryamin melihat pedagang besar tidak responsif terhadap penurunan harga di level produsen. Semestinya penurunan harga di tingkat grosir dan eceran setara di tingkat petani.

"Saya melihat ada ketidakdisiplinan pelaku usaha. Harusnya (pergerakan harga) mengikuti biaya," ungkapnya, Senin (4/5/2015).

Lebih lanjut, Suryamin menilai daya tawar petani rendah. Karena terdesak oleh kebutuhan, mereka menerima dengan mudah tawaran pedagang. Akibatnya, harga gabah dan beras lebih mudah turun di tingkat petani.

http://industri.bisnis.com/read/20150504/12/429604/wapres-bentuk-tim-pemantau-harga-beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar