Selasa, 12 Mei 2015

Raskin Jadi Bumerang, Warga Papua Tinggalkan Sagu

Senin, 11 Mei 2015

Manokwari -Makanan pokok warga di Provinsi Papua Barat adalah umbi-umbian hingga sagu. Pola makan warga Papua Barat perlahan bergeser pasca masuknya beras-beras bantuan (raskin/beras miskin).

Akibatnya, penduduk lokal Papua lebih memilih mengonsumsi beras daripada produk olahan dari sagu dan umbi-umbian. Padahal pasokan beras Papua sangat tergantung dari luar pulau. Mayoritas beras Papua Barat dipasok dari Makassar.

"Waktu krisis. Kebijakan raskin tergantung makan nasi. Ke kampung-kampung di Papua, dahulu pasti disuguhin umbi-umbian. Sekarang nasi semua. Ini Malah jadi bumerang" kata Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan Penanggungjawab Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai Kementerian Pertanian untuk Papua Barat, Susanto di Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/5/2015).

Akibat pola menu konsumsi yang beralih, pemerintah memiliki kendala mengembalikan pola makan. Padahal Papua memiliki potensi besar di sektor umbi-umbian.

"Setelah program raskin muncul. Artinya beras jadi makanan pokok," ujarnya.

Susanto menjelaskan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman secara bertahap akan mengembangkan pertanian umbi-umbian sebagai makanan pokok warga Papua. Tujuannya ialah untuk memenuhi swasembada pangan, selain beras.

"Pak Menteri janji untuk dorong makanan yang sejalan dengan kearifan lokal," ujarnya.

(feb/dnl)

http://finance.detik.com/read/2015/05/11/075455/2911279/4/raskin-jadi-bumerang-warga-papua-tinggalkan-sagu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar