Sabtu, 16 November 2013

Gula Rafinasi Merembes, Harga Gula Petani Jatuh

16 November 2013

Jakarta - Perembesan gula rafinasi di pasaran umum menyebabkan jatuhnya harga gula konsumsi yang diproduksi petani, sehingga mereka menemui kesulitan untuk bersaing di pasaran. Atas permasalahan tersebut, Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (APEGTI) menilai Kementerian Perdagangan tidak mampu mengawasi perembesan gula rafinasi yang kerap terjadi.

“Di pasaran umum, gula konsumsi yang diproduksi petani harganya jatuh dibawah HPP yakni Rp 8.500/kg, padahal tadinya harga gula petani dipasar Rp 9.500/kg. Itu Karena ada perembesan gula rafinasi yang harganya Rp 8.000/kg, sehingga gula petani tidak laku dan tidak terserap pasar,” ungkap Ketua Umum Apegti Natsir Mansyur.

Pihaknya meminta agar pemerintah bias terbuka dengan masalah audit gula rafinasi seperti yang sebelumnya dijanjikan oleh pemerintah beberapa tahun lalu sejak 2011, 2012 hingga tahun ini. “Supaya jelas masalahnya, jangan audit gula rafinasi ini ditutup-tutupi, kan peraturan sudah tegas mengatur gula rafinasi,” kata Natsir yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog.

Dia juga mengatakan bahwa impor raw sugar gula rafinasi meningkat menjadi tiga juta ton pada tahun 2013 ini. APEGTI mengingatkan agar pemerintah terkait dengan DPR RI Komisi VI memperhatikan kondisi tersebut dengan kebijakan yang sudah ditentukan. “Jangan sampai regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah tapi justru pemerintah sendiri yang menyalahi regulasi yang ada”.

Natsir mencontohkan, korban perembesan gula rafinasi terjadi di sulawesi selatan dimana PTPN 14 sudah tidak produksi lagi, karena tidak mampu bersaing dengan gula rafinasi yang diproduksi produsen gula rafinasi yang juga ada di Sulawesi Selatan. Dia menyebutkan, kapasitas produksinya mencapai 400.000 ton/tahun, sementara penyerapan gula rafinasi hanya 250.000 ton/tahun, secara otomatis sisanya masuk ke pasar umum serta merugikan para petani.

APEGTI menilai, permasalahan tersebut perlu diwaspadai karena akan mengakibatkan pabrik gula berbasis tebu di Jawa juga akan tutup, jika masalah itu tidak ditangani serius oleh pemerintah.

http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/150442-gula-rafinasi-merembes-harga-gula-petani-jatuh.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar