Senin, 04 November 2013

Mentan: Petani Tak Perlu Takut Kedelai Dihargai Murah

4 November 2013

MOJOKERTO, KOMPAS.com -Pemerintah, terus meningkatkan produksi kedelai nasional guna mencapai swasembada kedelai pada tahun 2014 mendatang. Upaya yang dilakukan adalah dengan terus menambah areal panen kedelai, mengembangkan benih unggul dan pola penanaman, serta memberikan insentif dan jaminan harga untuk menarik minta petani untuk menanam kedelai.

Menteri Pertanian Suswono mengemukakan hal itu dalam dialog dengan kelompok tani usai melakukan panen raya kedelai di Desa Sidomulyo, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (2/11/2013).

“Inilah saat yang tepat untuk menanam kedelai, karena pemerintah memberikan jaminan harga, sehingga petani tidak perlu takut kedelainya dihargai murah,” kata Mentan dalam siaran persnya.

Suswono mengatakan,, pemerintah sudah menetapkan harga patokan pemerintah (HPP)
kedelai sebesar Rp 7.400 per kilogram. Bulog ditugaskan untuk menyerap kedelai petani apabila harga pasaran di bawah HPP.

Jaminan harga ini, harap Mentan, dapat menggairahkan kembali para petani untuk menanam kedelai.

Mentan mengemukakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,4 juta ton per tahun. Produksi nasional baru mencapai 900.000 ton. Sehingga dua pertiga dari kebutuhan kedelai nasional terpaksa masih harus diimpor.

“Ke depan dengan bertambahnya luas panen kedelai dan meningkatnya produksi akan mengurangi impor secara signifikan,” ucap Suswono.

Ia menambahkan, kualitas kedelai lokal sejatinya tidak kalah dengan kedelai impor. Dari sisi produksi misalnya, kedelai yang ditanam di daerah subtropis tingkat produktivitasnya bisa mencapai tiga ton per hektare. Sementara kedelai lokal rata-rata nasional produksi per hektarenya hanya 1,5 ton per hektare.

“Tapi jangan salah, mereka panen kedelai enam bulan sekali. Sementara kita panen kedelai per tiga bulan. Kalau enam bulan kita bisa dua kali panen. Sehingga tingkat produksi per hektarenya sama saja. Atau bahkan kita lebih tinggi,” katanya.

Kepada para petani,  Mentan meminta agar mengikuti petunjuk pola penanaman kedelai, serta pola penggunaan pupuk. Sebab teknik menanam dan pemakain pupuk yang benar akan mempengaruhi produksi.

Jika kedelai ditanam dan dipupuk dengan benar, maka produksi per hektarenya dapat mencapai 2,4-2,5 ton. Sementara yang ditanan asal-asalan produksi hanya 1 sampai 1,5 ton per hektare.

“Di sini peran penyuluh sangat penting untuk mengajari para petani bagaimana menanam kedelai yang benar,” kata Mentan.


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/04/1327510/Mentan.Petani.Tak.Perlu.Takut.Kedelai.Dihargai.Murah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kekowp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar