Kamis, 28 November 2013

PT “MT” Diduga Edarkan Gula Impor ke Pasar

27 November 2013

Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

NATSIR MANSYUR

MAKASSAR, BARATAMEDIA -  Gonjang ganjing peristiwa merembesnya gula rafinasi ke dalam pasar umum mengundang reaksi keras Natsir Mansyur, Ketua APEGTI (Asosiasi Pengusaha Gula Dan Terigu Indonesia)

Dalam percakapan khusus dengan BARATAMEDIA minggu lalu, Natsir Mansyur yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah/Bulog kembali bersuara keras dan mengecam pemerintah, dalam hal ini pimpinan kementerian tehnis, yaitu Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenprin).

Mantan anggota DPR RI Fraksi Golkar itu mengatakan, di Makassar ada pusat kegiatan “operasi senyap” pengedaran gula rafinasi yang dikirim berbagai daerah di Indonesia Timur. Natsir terus terang menyebut PT Makassar Te’ne sebagai “otak” perembesan gula rafinasi ke pasar bebas.

Dikatakannya, izin impor yang diberikan pemerintah kepada Makassar Te’ne disesuaikan dengan kapasitas produksi perusahaan tersebut sebesar 450.000 Ton (Empat Ratus Lima Ribu Ton) pertahun. Padahal konsumsi gula untuk Sulawesi Selatan hanya 120.000 Ton (Seratus Duapuluh Ribu Ton) pertahun.

“Yaa…terang aja ada kelebihan 230.000 Ton (Dua Ratus Tiga Puluh Ribu Ton) yang dilempar ke pasar”. Natsir mengaku Apegti sudah berkali – kali melaporkan kasus ini kepada yang berwajib di Makassar maupun kepada pemerintah di pusat, namun tidak ada tindakan.

Menurut informasi yang diperoleh BARATMEDIA, pemilik perusahaan Makassar Te’ne berdomisili di Lampung. Namun, menurut sumber Apegti di Jakarta, pimpinan perusahaan Makassar Te’ne di Makassar punya hubungan istimewa dengan pimpinan daerah di Sulawesi Selatan.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini masyarakat lebih banyak dibanjiri oleh gula impor daripada produksi pabrik dalam negeri. Gula impor yang dimasukkan ke Indonesia rata – rata berlindung dibalik izin perusahaan pabrik gula. Jenis yang banyak diimpor adalah gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman. Selain itu yang juga banyak diimpor adalah raw-sugar alias gula mentah.

Gula impor tersebut harganya jauh lebih murah dibanding gula produksi pabrik gula lokal di Indonesia. Dengan “menumpang” pada izin impor gula tersebut, pengusaha pabrik gula membanjiri masyarakat dengan gula rafinasi dan raw-sugar. Alasannya, selain harga murah juga waktu pengadaannya sangat cepat.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku tidak mengetahui kenapa gula rafinasi bisa membanjiri pasar. Menurut ketentuan, gula rafinasi tidak boleh sampai masuk ke pasar.

“Itu kan untuk industri jadi harus dikontrol terutama pemda harus menjaga itu,” jelas Hatta di Kantor Presiden, Rabu (18/9/2013).

Menurutnya, kebutuhan gula untuk rumah tangga sudah mencukupi. Kadang-kadang, lanjut dia, jika panen gangguan, terpaksa dilakukan impor. Dia menegaskan, yang tidak boleh terjadi ketika petani panen alias berproduksi, masuk gula rafinasi.

Pihak Makassar Te’ne di Makassar tidak merespons keinginan BARATAMEDIA untuk meminta konfirmasi mengenai adanya berita miring yang meliatkan perusahaan tersebut. (andi)

http://www.baratamedia.com/read/2013/11/27/49982/pt-mt-diduga-edarkan-gula-impor-ke-pasar

1 komentar:

  1. Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan saya.
    Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, yang menawarkan pinjaman. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman. Anda dapat menghubungi dia hari ini untuk pinjaman apapun dan jumlah.
    Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloans@qualityservice.com atau amandarichardson686@gmail.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com

    BalasHapus