Senin, 04 November 2013

Parlindungan Purba: Perketat Pengawasan Peredaran Benih

4 November 2013

Menanggapi serangan virus mematikan itu, anggota DPD asal Sumatera Utara (Sumut) Parlindungan Purba mengatakan, pemerintah dalam hal ini instansi terkait jangan main-main. "Kalau memang harus dieradikasi (musnahkan) lakukan secepatnya, sehingga tidak menyerang pertanaman lainnya," tegasnya.
Dan, satu hal yang harus diwaspadai, kata Parlindungan, penyebaran benih yang masuk secara ilegal itu harus diantisipasi. Kios-kios pertanian yang menjual sarana produksi pertanian harus disweeping dan segera menarik benih yang tidak mempunayi legalitas resmi.

"Tidak hanya pada benih pepaya orange lady saja yang ditarik tetapi benih lain yang sama sekali tidak ada izinnya pun harus ditarik," kata Parlindungan.

Masuknya benih pepaya impor secara ilegal menurut Parlindungan Purba sebagai bentuk lemahnya pengawasan yang dilakukan, mulai dari pintu-pintu masuk pelabuhan dan bandara sampai kepada pengawasan di lapangan. "Ini harus jadi pembelajaran bagi pihak terkait. Pengawasan harus lebih diperketat lagi. Begitu juga dengan petani, jangan menanam benih yang tak jelas asal usulnya," kata dia.

Benih luar negeri, kata Parlindungan, belum tentu bagus dan cocok di tanam di Sumatera Utara. Karena itu harus ada pengujian lebih lanjut. "Jangan mentang-menatng produk luar negeri semuanya bagus. Pepaya orange lady inilah contohnya. Yang rugi siapa, petani sendiri kan," tegasnya.
Tidak hanya petani saja yang dirugikan tetapi komoditas pertanian lainpun sudah terancam keselamatannya. "Karena tanah tadi sudah terinfeksi virus yang sangat berbahaya," ucapnya.

Parlindungan juga mengimbau instansi terkait benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga tidak merugikan bangsa dan negara. "Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun kedaulatan pangan. Karena itu kita harus mendukungnya sehingga yang namanya impor tidak ada lagi," kata dia.

Terkait masalah kompensasi, menurut Parlindungan boleh-soleh saja asal jangan bentuk uang. "Ganti rugi dalam bentuk benih dan sarana produksi pertanian lainnya sepertinya lebih baik. Benih yang diganti bukan benih pepaya lagi tapi komoditas lain yang bukan inangnya virus tersebut. Karena petani juga sudah mengalami kerugian yang besar," tandas Parlindungan. (junita sianturi)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/11/04/60011/parlindungan_purba_perketat_pengawasan_peredaran_benih/#.UnezH1Mutek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar